Friday, 29 April 2016

Mercedes-AMG GT

Inilah Mercedes-AMG GT–model produksi kedua dari divisi performa Mercedes-Benz di Affalterbach, Jerman, menyusul dihentikannya produksi SLS AMG. Coupe berpenggerak roda belakang ini berbagi elemen struktur bodi dengan SLS, dan menjadi Mercedes-AMG pertama yang menggunakan mesin V8 turbo ganda berkapasitas 4,0 liter pengembangan terbaru.
“Bersama GT terbaru, kami memposisikan Mercedes-AMG lebih agresif dari sebelumnya,” ucap Tobias Moers, chief executive AMG.  Pembeli bisa memilih antara GT standar dan GT S yang lebih bertenaga. Keduanya menggunakan bumper, knalpot dan velg berbeda.

Harga resmi baru akan dilansir Mercedes pada bulan Oktober 2014 ketika keran pemesanan mobil dibuka. Pun demikian, kami mendapatkan bocoran harga GT standar dimulai dari Rp 1,8 miliar, sementara GT S sekitar Rp 2 miliar. Harga keduanya tetap lebih murah dari SLS AMG.

Dari segi desain, GT tetap mempertahankan proporsi besar SLS namun dengan detail lebih kontemporer. Satu yang pasti, pintunya tidak lagi berdesain gullwing, (kini memakai pintu biasa). Tail gate-nya bergaya liftback sebagai ganti bukaan bagasi konvensional. Ini bertujuan untuk meningkatkan praktikalitas, serta memudahkan akses ke kompartemen barang berkapasitas 350 liter.

Jika dibandingkan dengan SLS, GT sedikit lebih kecil dari dari SLS. Mengapa demikian? Menurut Mercedes langkah tersebut ditempuh guna memaksimalkan aspek pengendalian ketimbang pendahulunya. Sayang kami tidak memiliki data pasti mengenai dimensi lengkapnya. Nah, di antara pengembangan aerodinamika di mobil ini, termasuk pula aplikasi spoiler belakang aktif. Sayap ini akan keluar dengan sendirinya ketika kecepatan bertambah guna meningkatkan downforce-nya.
Desain dan Rekayasa
Mobil baru ini memiliki panjang 4.546 mm, lebar 1.939 mm dan tinggi 1.289 mm. Ini berarti lebih pendek 92 mm dari SLS AMG. Lebarnya pun sama, meskipun memiliki tinggi berbeda. Kedua model GT bermesin M178 AMG terbaru. Mesin tersebut berkonvigurasi V8, injeksi langsung, dan berkapasitas 4,0 liter diimbuhi turbo ganda.

Konfigurasi tersebut diklaim lebih kompak, memiliki respon throttle yang lebih optimal, dan emisi terbaik karena menggunakan konverter katalitik ganda yang berdekatan. Mesin baru itu memakai lubrikasi dry-sump, dan dipasang di belakang garis axle depan. Posisi ini dikatakan oleh Mercedes-AMG sebagai posisi depan tengah. 

Mesin tersebut bertenaga puncak 456 hp pada 6.000 rpm, dengan torsi 596 Nm antara 1.600 rpm dan 5.000 rpm. Ditambah turbo dan modifikasi internal untuk GT S, mesin V8 90 derajatnya mampu menghembuskan tenaga maksimal 503 hp pada 6.250 rpm serta torsi 646 Nm pada 1.750-4.750 rpm.
Seperti halnya SLS, coupe terbaru ini memiliki struktur badan aluminium ringan dengan bobot 231 kg. Aplikasi material ringan bertujuan untuk memangkas bobot, serta mengurangi titik pusat gravitasi. Demi bobot, Mercedes bahkan terpaksa menghilangkan pintu gullwing dan menggantinya dengan pintu biasa.

GT standar berbobot 1.540 kg, sementara GT S berbobot 1.570 kg. Ini menjadikan rasio tenaga-bobotnya menjadi 296 hp per ton untuk GT, dan 320 hp per ton pada GT S. Tenaga tersebut dialirkan ke roda belakang melalui transmisi kopling ganda tujuh percepatan milik SLS yang direkayasa oleh Getrag.

Diletakkan di belakang dalam lay out transaxle, transmisi ini ditawarkan dalam pilihan manual dan otomatis. Transmisi tersebut juga membantu memberikan distribusi bobot 47 persen di depan dan 53 persen di belakang. Revisi gearboks yang ada menawarkan lima mode pengendaraan berbeda: Controlled Efficiency, Sport, Sport Plus, Individual dan Race –hanya tersedia di GT S.
GT dan GT S menerima pengunci differensial. Perbedaannya, GT menerima unit mekanikal, dan GT S diberikan fungsi elektronik yang diklaim memberikan sensitivitas lebih besar dengan variasi efek penguncian pada saat akselerasi.

GT dapat berakselerasi 0-100 km/jam dalam empat detik dan mencapai kecepatan maksimum 302 km/jam. Sementara GT S melahap 0-100 km/jam dalam 3,8 detik dengan kecepatan maksimum 308 km/jam. Konsumsi bahan bakar 10 km/liter untuk GT dan 10,5 km/liter untuk GTS. Emisi CO2 keduanya masing-masing mencapai 216 g/km dan 219 g/km.
Suspensi
Melanjutkan pengembangan SLS AMG Black Series. GT menggunakan unit peredam untuk meredam sesuatu yang AMG sebut sebagai pergerakan drive train tidak diinginkan. Tujuannya menambah ketepatan kemudi/pengendalian. Lebih jauh dari itu, GT S juga menerima dudukan driveline aktif yang terus menerus mengubah efek peredaman dan bertindak secara independen di mesin dan transaxle.

Coupe ini menggunakan double wishbone khusus di depan, dan suspensi belakang multi-link alumunium digabungkan dengan electro-mechanical steering yang akan merespon kecepatan serta akselerasi lateral, termasuk dengan kontrol stabilitas tiga tingkat. Ini di klaim memberi perilaku netral ketimbang SLS.
GT memakai velg 19 inci dengan ukuran ban 255/35 dan 295/35 di belakang. Nah, GT S memakai kombinasi velg 19 inci dengan ban 265/35, dan 295/30 di belakang. Ada bisa juga memesan ban Michelin Pilot Sport Cup 2 sebagai bagian dari AMG Dynamic Plus pack.

Membantu menghentikan lajunya, mobil ini dibekali cakram 360 mm di depan dan cakram ventilasi dibelakang serta cross-drilled steel disc brake. Di GT S ukurannya meningkat menadi 390 mm (depan). Sebagai opsional, pembeli bisa menggantinya dengan cakram karbon keramik berukuran 402 mm di depan dan 360 mm di belakang. Ini mengurangi bobot sekaligus menambah keunggulan performa.

0 comments:

Post a Comment