All New Mazda MX-5 Generasi MX-5 kelima yg mengadopsi beragam teknologi
terbaru milik Mazda. Mazda Motor Corporation kini memproduksi all-new
Mazda MX-5 two-seater lightweight sportscar di kota Hiroshima. Mobil yg
di Jepang lebih familiar dengan nama Mazda Roadster ini diproduksi secara
husus untuk memenuhi pasar otomotif.
Tak hanya tampilan dan mesin namun juga teknologinya. Sekarang MX-5
dilengkapi SKYACTIV yang memaksimalkan kinerja mesin, sasis dan
transmisi seefisien mungkin hingga didapat lebih banyak keuntungan.
Paling menonjol dari reduksi bobot total yang lebih ringan 100 kg
dibanding model terdahulu.
Pengurangan bobot ini cukup signifikan mendongkrak power to weight ratio. Meski tenaga mesin 2.000 cc-nya hanya 160 dk, namun bobot mobil tak sampai 1 ton (990 kg). Jelas buat menikmati betotan torsi mesin 200 Nm/4.600 sangat mudah. Apalagi struktur bodi dirancang sedemikian rupa sehingga distribusi bobot poros roda depan dan belakang dibuat seimbang. Efeknya pengendalian akan terasa menyenangkan.
Pengurangan bobot ini cukup signifikan mendongkrak power to weight ratio. Meski tenaga mesin 2.000 cc-nya hanya 160 dk, namun bobot mobil tak sampai 1 ton (990 kg). Jelas buat menikmati betotan torsi mesin 200 Nm/4.600 sangat mudah. Apalagi struktur bodi dirancang sedemikian rupa sehingga distribusi bobot poros roda depan dan belakang dibuat seimbang. Efeknya pengendalian akan terasa menyenangkan.
Sayangnya sejak kami melihat wujudnya di Geneva Motor Show awal Maret
lalu hingga saat ini, pihak Mazda belum merilis data performa MX-5. Kami
memprediksi akselerasi dan konsumsi BBM-nya akan lebih baik dibanding
dengan versi terdahulu.
Tak hanya soal performa dan kesenangan mengendarai roadster. Mazda juga memikirkan kenyamanan berkendara saat atap dibuka. Mereka mengklaim mampu mereduksi terpaan angin yang diterima pengemudi/penumpang lewat desain doortrim dan kaca. Sehingga meski atap dalam posisi terbuka, pengemudi/penumpang tidak ‘masuk angin’ ataupun rambut acak-acakan.
Kenyamanan juga ditunjang peletakkan speaker di sandaran kepala (headrest). Ini membuat sistem audio dan fitur telefoni terdengar lebih jernih. Layar monitor multimedia dan kontrol yang disebut MZD Connect juga disematkan seperti yang dipakai lebih dulu di Mazda2.
Tak hanya soal performa dan kesenangan mengendarai roadster. Mazda juga memikirkan kenyamanan berkendara saat atap dibuka. Mereka mengklaim mampu mereduksi terpaan angin yang diterima pengemudi/penumpang lewat desain doortrim dan kaca. Sehingga meski atap dalam posisi terbuka, pengemudi/penumpang tidak ‘masuk angin’ ataupun rambut acak-acakan.
Kenyamanan juga ditunjang peletakkan speaker di sandaran kepala (headrest). Ini membuat sistem audio dan fitur telefoni terdengar lebih jernih. Layar monitor multimedia dan kontrol yang disebut MZD Connect juga disematkan seperti yang dipakai lebih dulu di Mazda2.
Satu hal yang membuat kami suka adalah Mazda tak memaksakan pemakaian
gril ala Kodo Design. Ini sekaligus membuktikan Kodo Design tak harus
memakai gril lebar seperti yang ada di CX-5, Mazda6 dan Mazda2. Jika
mobil ini masuk Indonesia dan dijual di bawah Rp 700 juta, bisa jadi ia
pilihan paling masuk akal memiliki roadster yang fun to drive.
0 comments:
Post a Comment